KRITIK SASTRA
KRITIK OBJEKTIF TOKOH DAN PENOKOHAN
DALAM NOVEL LAYAR TERKEMBANG
KARYA St. TAKDIR ALISJAHBANA
Disusun Guna Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Kritik Sastra
Dosen Pengampu: Dra.
Ambarini Asriningsari, M.Hum
Oleh:
Lya Fi’latul Wachidah
7E
08410225
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP PGRI SEMARANG
2012
KRITIK OBJEKTIF TOKOH
DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL
LAYAR TERKEMBANG KARYA
St. TAKDIR ALISJAHBANA
Novel Layar Terkembang karya St.
Takdir Alisjahbana ini diterbitkan pertama pada tahun 1936 oleh penerbit Balai
Pustaka. Dalam makalah ini akan membahas tentang kritik sastra yaitu kritik
objektif mengenai tokoh dan penokohan. Kritik objektif berarti kritik yang
menekankan pada struktur karya sastra itu sendiri. Jadi, yang dipakai dalam
kritik objektif adalah argumentasi strukturalnya.
Tokoh adalah pelaku dalam sebuah
cerita, sedangkan penokohan adalah karakter atau sifat dari pelaku cerita.
Dalam makalah ini akan membahas mengenai tiga tokoh utama dan penokohannya
dalam novel Layar Terkembang karya St.
Takdir Alisjahbana yaitu Tuti, Maria, dan Yusuf.
1.
Tuti
Tuti adalah
putri sulung Raden Wiriatmadja. Dia seorang wanita yang memiliki wawasan dan
pemikiran modern. Dia aktif dalam berbagai kegaitan organisasi wanita. Dia
mencoba menyamakan hak kaum wanita dengan kaum pria. Dia juga seorang yang
selalu serius, jarang memuji, pandai dan cakap dalam mengerjakan sesuatu..
Dalam novel
Layar Terkembang karya St. Takdir Alisjahbana ini, tokoh Tuti tergambar secara
jelas dengan karakter atau sifat yang dimilikinya.
“Tuti bukan seorang yang kagum, yang mudah heran
melihat sesuatu. Keinsyafannya akan harga dirinya amat besar. Ia tahu bahwa ia
pandai dan cakap serta banyak yang akan dapat dikerjakannya dan dicapainya.
Segala sesuatu diukurnya dengan kecapakannya sendiri, sebab itu ia jarang
memuji. Tentang apa saja ia mempunyai pikiran dan pemandangan sendiri dan
segala buah pikirannya yang tetap itu berdasarkan pertibangan yang disokong
oleh keyakinan yang pasti. Jarang benar ia hendak melombar-lomba, turut menurut
dengan orang lain, apabila sesuatu tiada sesuai dengan kata hatinya.”
(Alisjahbana:4-5)
Dari kutipan
diatas pengarang menggambarkan karakter atau sifat Tuti dengan detail. Hal ini
akan memudahkan para pembaca untuk mengetahui dengan jelas karakter atau sifat
Tuti dalam novel Layar Terkembang.
“Dan untuk menjaga supaya perempuan itu jangan insaf
akan kedudukannya, akan nasibnya yang nista itu, maka diikat oranglah dengan
bermacam-macam ikatan: bermacam-macam adat, bermacam-macam kebiasaan,
bermacam-macam nasihat. Perempuan dikurung orang dalam rumah sampai bersuami,
perempuan tiada boleh berjalan dari kejahatan dan aib, tetapi pada hakikatnya
segalanya itu melemahkan perempuan. Ia terpencil dari dunia, pengalamannya
kurang dan seluk beluk dunia tidak diketahuinya.” (Alisjahbana: 46)
Dari kutipan diatas
pengarang menggambarkan sifat Tuti yang emansipasif dalam organisasi wanita.
Pengarang menjelaskan kehidupan perempuan yang banyak sekali aturannya. Sampai saat
ini juga masih banyak perempuan yang diikat dengan berbagai aturan terutama
perempuan yang bertempat tinggal di desa. Dalam penyampaiannya, pengarang
seakan-akan berada dalam dunia nyata,
sehingga mengerti tentang kehidupan perempuan.
2.
Maria
Tokoh Maria
dalam novel Layar Terkembang karya St Takdir Alisjahbana dituliskan dan
diceritakan secara jelas oleh pengarangnya tentang karakter atau sifat yang
dimiliki Maria.
Maria adalah
putri bungsu Raden Wiriatmadja. Dia seorang yang mudah kagum, mudah memuji dan
memuja, lincah dan periang.
“Maria seseorang yang mudah kagum, yang mudah memuji
dan memuja. Sebelum selesai benar ia berpikir, ucapannya telah keluar
menyatakan perasaannya yang bergelora, baik waktu kegirangan maupun waktu
kedukaan. Air mata dan gelak berselisih dimukanya sebagai siang dan malam.
Sebentar ia iba semesra-mesranya dan sebentar berderau gelaknya yang segar leh
kegirangan hatinya yang remaja.” (Alisjahbana:5)
Dari kutipan
diatas, pengarang menggambarkan karakter atau sifat Maria dengan jelas pada
setiap kalimatnya. Hal ini akan memudahkan para pembaca untuk mmengatahui
karakter atau sifat dari Maria yang berlawanan dengan sifat Tuti. Pengarang
dalam menggambarkan penokohan juga menggunakan bahasa perbandingan seperti kata
“siang dan malam” pada kutipan tersebut. Pemilihan kata yang dipakai pengarang
sangat menarik pembaca.
3.
Yusuf
Tokoh yusuf
dalam novel Layar Terkembang karya St. Takdir Alisjahbana digambarkan pengarang
secara terperinci mulai dari latar belakang pendidikannya sampai sifat yang
menonjol dari Yusuf.
Yusuf adalah
seorang putra dari Demang Munaf yang tinggal si Martapura, Sumatra Selatan. Dia
pemuda terpelajar yang modern. Yusuf juga seorang Mahasiswa Sekolah TInggi
Kedokteran di Jakarta, mempunyai sifat baik hati dan berbudi luhur.
“Tetapi…engkau mesti memperkenankan saya menghormati
siapa yang patut dihormati. Tuti, saudaramu itu orang yang luar biasa. Di
seluruh negeri kita payah mencari orang yang serupa itu…. Saya lihat engkau
menyukarkan perjuangan batin yang sekarang sedang dialaminya. Lautan yang
dalam, apabila ia bergelombang, besar pula gelombangnya.” (Alisjahbana: 141).
“Meskipun Maria tidak ada, Yusuf masih sering juga
berulang-ulang ke rumah di pertemuan Gang Hauber dengan cidengweng itu. Katanya
untuk mendengar-dengar kabar dan untuk menemani Tuti supaya jangan kesepian.”
(Alisjahbana: 155).
Dari kedua
kutipan diatas, pengarang menggambarkan karakter atau sifat Yusuf melalui gaya
bicara Yusuf dengan Maria yang menonjolkan kewibawaannya seorang Yusuf.
Pengarang dalam melukiskan karakter atau sifat Yusuf juga melalui tingkah laku
atau perbuatan seperti dalam kutipan yang kedua diatas.
Setelah saya
membaca dan mencermati karya St. Takdir Alisjahbana dalam novel Layar
Terkembang, menurut saya penokohan dalam setiap tokoh memang bervariasi. Dalam
novel ini pengarang menceritakan secara detail dan rinci karakter atau sifat
dari masing-masing tokoh.
Dalam menjelaskan
karakter atau sifat dari masing-masing tokoh, pengarang melukiskannya melalui
kalimat-kalimat yang bervariasi. Misalnya melalui gaya bicara arau tingkah laku
yang bisa menguatkan karakter dari tokoh tersebut. Sehingga dengan mudah para
pembaca mendeskripsikan watak atau karakter dari tokoh novel Layar Terkembang
karya St. Takdir Alisjahbana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar